Wisata hutan Mangrove Karangsong Indramayu

FUJIHARU – Karangsong adalah salah satu destinasi wisata baru yang ada di Indramayu. Tempat ini memanjakan mata kita dengan keindahan hutan mangrove nya yang lebat dan hijau di wilayah pantura, Indramayu.

Karangsong, Wisata Mangrove di Indramayu

Simbol Karangsong

Ini nih sedikit keindahan Karangsong dari jepretan aku saat berkunjung bersama adik.

Baca juga:

Jalan Jalan Ke Ikaho, Shibukawa Jepang Part 1

My Trip to Shibukawa, Gunma Ken

Lokasi

Letak Karangsong cukup dekat dari pusat kota Indramayu, Jawa Barat. Jika kalian dari arah Cirebon, maka cari arah Bunderan Kijang, lalu belok Kanan. Terus ikuti jalan, lurus sampai menuju ujung jalan dan bertemu dengan tempat pelelangan ikan Karangsong.

Bagi yang tidak mempunyai kendaraan sendiri, akan cukup sulit, karena akses ini jarang dilewati kendaraan umum seperti angkot atau bus. So, siapkan motor atau kendaraan pribadi lain ya!

Setelah memasuki wilayah Karangsong, kita akan diminta membayar retribusi tempat wisata. Tapi jangan khawatir, semuanya terjangkau.

Di awal masuk Tempat Pelelangan Ikan ini, kita akan disuguhi berbagai macam aktivitas Nelayan yang ada di Karangsong, Indramayu. Dari nelayan yang menjaring ikan, berjualan ikan, membetulkan jaring, dan pastinya orang orang yang jalan jalan ya.

Baca Juga:

Kanon Sama, Perjalanan Menyeramkan selama di Jepang

Ikaho One of The Best Destination in Gunma

(Ups, sorry nyampah gambar dikit)

Parkiran

Setelah kita sampai, kita bisa menitipkan kendaraan di tempat parkir dekat bibir pantai. Kita bisa mulai langsung ke Mangrove atau hanya sekedar bermain di pantai di sekitar para penjual makanan yang berderet sepanjang pantai.

Nah, kebetulan aku dan adik langsung naik perahu menuju kawasan mangrove. Dari nelayan tersebut, aku tahu bahwa kawasan wisata ini baru beroperasi sekitar awal tahun 2015, pantesan masih bersih dan nyaman, semoga tetap bersih seterusnya. Soalnya kita tahu sendiri kadang tangan kita suka usil terhadap tempat wisata. Ada yang corat coret nggak perlu, buang sampah sembarang, dll. Sedih banget kan kalo tempat wisata ini menjadi kotor. Perahu yang ditumpangi menuju Mangrove sekitar 3 atau 4 menit. Sangat cepat.

Sampai di dermaga Mangrove, kita bisa mulai mengelilingi tempat tersebut. Ada beberapa spot yang seru selama mengitari kawasan mangrove tersebut. Ada tempat yang panas, adem, indah bahkan menyeramkan. Ya, menyeramkan disini karena suasananya yang gelap, saking rindangnya mangrove disertai tanah yang becek dan warna yang gelap akibat air laut yang surut. Apalagi suara jembatan “kreot” yang selalu bunyi ketika kita melewatinya. Cuma satu yang aku takutkan: Ular!

Tapi, jangan khawatir…seru banget kok.

Satu hal yang menurut aku kurang adalah tidak adanya toilet yang ada di kawasan Mangrove, jadi terasa kurang nyaman ketika kita ingin buang hajat. Semoga selanjutnya fasilitas umum bisa disediakan dengan lebih baik.

Jembatan Cinta

Kita juga bisa main di pantai. Ketika kita selesai mengitari hutan mangrove, kita akan menuju Jembatan Cinta. Entah ini latah kayak ditempat lain atau gimana. Jembatannya biasa aja, tapi karena dikasih nama seperti ini, adik dan beberapa pengunjung banyak yang mengabadikan gambar di atas jembatan ini.

Setelah melewati jembatan cinta, akan kembali ke dermaga awal. Kita bisa naik perahu menuju tempat pemberangkatan awal. Sebagai informasi, ketika kita akan menuju tempat awal pemberangkatan, minta si abangnya untuk mengantar melihat simbol karangsong dan foto di tempat tersebut. Soalnya adakalanya abangnya nggak nganterin ke tempat tersebut. Ya, kita bisa foto foto sekitar 5 menit, lalu kembali ke perahu.

Berhubung ketika ke sana aku dapat abang yang baik hati. Mereka berdua mau mengantarkan aku, adik dan beberapa pengunjung ke spot lain dan simbol Karangsong tersebut. Kata abangnya, baru kali ini mengajak pengunjung jalan jalan sejauh ini. Makasih ya, bang. Nih penampakan abang yang baik itu.