FUJIHARU – Film tentang seorang guru di Amerika Serikat yang sukses membuatku yakin menjadi seorang guru adalah The Ron Clark Story. Filmnya sangat menggugah aku agar menjadi seorang pengajar dan juga pendidik bagi para pembelajar. Ending yang pas dan juga cast bagus menjadi jaminan film ini akan membuatmu tersenyum bahagia.
Wikipedia |
Salah satu hal yang membuatku yakin menjadi seorang guru adalah keinginanku dahulu yang menginginkan seorang guru yang bisa diajak diskusi, menempatkan dirinya bukan hanya seorang guru, tapi juga sebagai seorang teman, kakak, dan orang tua.
Karakter guru di sekolah
Kenapa aku menginginkan kriteria seorang guru yang bisa fleksible terhadap muridnya? Soalnya aku mengalaminya sendiri sekolah 12 tahun ditambah kuliah 4 tahun yang membuatku yakin dan bisa memilih bahwa aku ingin menjadi guru seperti ini, guru seperti itu, dll.
Berbagai karakter guru yang telah aku temui. Dari mulai guru yang hanya fokus pada bisnisnya saat di kelas, guru yang fokus pada pelajaran, guru yang fokus pada si cantik dan si ganteng, guru yang fokus pada akhlak seseorang sampai guru yang seperti jaelangkung, datang tak diundang pulang tak diantar. Guru terakhir ini sangat ajaib. Dia bisa bertahan selama ini dan tanpa perubahan baik sama sekali.
Baca Juga: Review Beautiful Accident gunanya memiliki empati lebih
Jujur, sama sekali aku tidak berniat mendiskreditkan guru guru yang telah mengajarku selama ini. Aku sangat berterimakasih. Bahkan segala hal yang menurutku negatif dari mereka merupakan pembelajaran sehingga membuat seorang “aku” sampai saat ini.
Aku pernah bertemu seorang guru yang hanya fokus pada bisnis. Bahkan dia meminta muridnya untuk membeli dagangannya agar mendapatkan nilai bagus. Bagi aku yang tinggal di desa, kita hanya mengikuti saran tersebut. Tidak ada protes sedikitpun. Aku ingat betul, aku tidak suka dagangan roti yang dia jual karena gosong, tapi karena diminta guru tersebut, satu kelas harus membelinya.
Karakter guru yang pernah aku temui adalah guru pilih kasih. Setiap pelajaran, dia akan mendekati si cantik dan si ganteng. Sisanya, hanya sampah yang terlihat. Dia sama sekali tidak menengok atau membantunya ketika kesusahan dalam pelajaran.
Lain lagi ketika aku kuliah dahulu. Gara gara aku menuliskan pendapat tentang dosen secara jujur, aku dibully selama pelajaran berlangsung. Segala kesalahan yang bahkan bukan dibuat oleh aku, menjadi kesalahan aku bagi dosen tersebut. Ada teman yang telat masuk kelas, aku yang ditegur karena aku harusnya memberitahukan dia agar tidak telat. What?
Baca Juga: Review serial Netflix Sex Education season 2
Guru terbaikpun pernah aku dapatkan. Saat kuliah, aku bertemu dosen kewarganegaraan yang sangat keren. Dia membuka wawasanku bahwa sejarah dan hukum sangat menyenangkan dan asyik untuk diulik. Pembawaan dosen tersebut cerdas dan keren. Kalo tidak salah nama dosen tersebut adalah Bu Eli.
Guru terbaikpun bisa aku dapatkan saat bersekolah di SMA. Aku bertemu dengan bu Eli (kebetulan namanya juga Eli), guru biologi yang masih “anyar”. Cara mengajar dia sangat bagus, kita jadi merasa mudah dalam belajar. Dia juga menempatkan dirinya tidak terlalu tinggi sebagai seorang guru, makanya kita sangat senang ketika diajar beliau.
Karakter itulah yang membuatku memilih bahwa aku ingin menjadi seorang guru yang kreatif dan baik. Bukan hanya sekedar mengajarkan pelajaran, tapi juga memberikan pendidikan lain untuk dia.
Aku sadar aku jauh dari baik, tapi aku beranggapan bahwa aku harus tetap belajar untuk menjadi baik. Lalu sebarkan kebaikan sebagai shodakohhmu.
Nah, semua itu aku dapatkan ketika aku telah menonton film The Ron Clark Story.
Baca Juga: Review film Netflix ‘The Perfect Date’
Cast The Ron Clark Story
Actor yang aku ketahui dan sangat terkenal adalah satu satu pemeran di film Friends: Matthew Perry. Sisanya aku kurang begitu tahu.
Film ini aku tonton dulu, jadi belum tahu apakah ada di streaming Netflix atau tidaknya. Tapi bagi yang tertarik, sialhkan cari di trailer youtube tentang “The Ron Clark Story”.
Plot The Ron Clark Story
Seorang guru yang sangat berdedikasi pada pendidikan akan memulai petualangan barunya ke New York, kota besar yang menawarkan challenge tersendiri bagi Clark. Sebelumnya, dia merupakan seorang guru yang telah berhasil selama bertahun tahun membuat siswanya menjadi siswa terbaik se nasional.
Kini dia akan mencari pekerjaan baru di New York sebagai seorang guru dari kota kecil.
Kehidupan New York yang baru dan menantang sungguh membuat Clark excited, sampai suatu ketika dia bertemu dengan murid murid yang ada di sekolah Harlem.
Clark mendapatkan siswa siswa yang memiliki kemampuan rendah dan juga jiwa sosial yang kurang. Dia tertantang karena dia percaya diri bisa maju bersama muridnya.
Baca Juga: Review Film Legally Blonde, pelajaran hidup penting
Namun, rasa percaya diri yang telah dia pupuk selama ini harus lenyap ketika dia kehilangan kontrol emosinya ketika marah pada seorang siswi di kelasnya. Dia merasa gagal sebagai seorang pendidik dan memutuskan untuk berhenti dari sekolah tersebut.
Namun, jiwa positif yang telah terpatri dalam dirinya telah memberikan vibe positif pada lingkungannya. Ketika dia down, lingkungannya justru membantu dia untuk kembali bangkit.
Bagaimanakah cara cara yang dilakukan Clark agar dekat dengan muridnya? Apakah orang tua murid menerimanya saat Clark ikut campur urusan domestik mereka?
Kita banyak belajar bahwa di sekolah, bukan hanya pelajaran yang sangat penting dipelajari. Karakter, akhlak sangat penting karena akan dibawa oleh mereka semasa hidup.
Silahkan tonton film penuh inspirasi berjudul “The Ron Clark Story”
Sekedar info, Ron Clark merupakan tokoh asli pendidik di US. Dia juga banyak berkecimpung di dunia pendidikan. Bahkan ada juga lembaga yang khusus didirikan bagi siswa siswi yang ingin belajar dari Ron Clark.