FUJIHARU – Kali ini aku akan berbagi informasi terkait keuangan, tepatnya penggunaan platform reksadana yang aku tahu selama ini. Platform untuk berinvestasi reksadana yang aku lakukan melalui bareksa dan juga Tokopedia. Tapi jangan salah, diluaran sana, ada banyak platform sejenis yang bisa kamu ulik seperti tanam duit, dll. Artikel ini juga merujuk pada informasi yang aku dapatkan di youtube Felicia Putri Tjiasaka dengan judul perbedaan Bareksa vs Bibit.
Aku baru saja menemukan youtube bagus terkait reksadana selain Ryan Filbert yang aku tahu dari bukunya, yaitu Felicia. Isinya mudah dimengerti.
Kegiatan investasi ini aku lakukan semenjak tahun 2018 atau 2019 lalu via Tokopedia. lalu setelah aku tarik semua dananya (tutup akun), aku memulai lagi di Bareksa dan Tokopedia.
Baca Juga: Investasi untuk Masa Depan; Jangan Menabung, tapi Berinvestasilah!
Aku menggunakan Bareksa karena saat itu aku dapat info dari beberapa buku yang aku baca bahwa Bareksa bagus sebagai platform online Reksadana yang praktis. Lalu untuk Tokopedia, aku tertarik karena sering belanja di platform e commerce ini, maka aku juga tertarik dengan produk reksa dana nya, meskipun hanya pasar uang yang digunakan untuk jangka pendek, tapi hasilnya lumayan.
Untuk Reksa dana sendiri, aku telah berinvest lama, tapi saat ini aku rugi sekitar 30%. Makanya aku nggak akan ambil sampai harganya kembali naik. Target aku juga, dana investasi di Reksadana paling pendek aku simpan minimal 3 tahun, jadi jika sekarang rugi, nggak masalah, toh dananya masih tetap sama asalkan tidak dicairkan.
Pengalaman rugi yang saat ini aku rasakan adalah dari beberapa produk reksadana saham dan campuran yang aku beli di Bareksa. Mungkin karena ekonomi saat kurang bagus, maka nilai reksadana juga turun.
Oh iya, di Tokopedia, reksadana yang ada menawarakan 2 produk saja, dari Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra dan Syailendra Dana Kas. Aku memilih yang syariah karena aku cukup anti riba. Ya Allah jauhkanlah riba, jika ada yang nempel nempel, ingatkanlah untuk membuangnya.
Aku melakukan investasi karena aku menganggap, aku membutuhkan nilai uang yang tetap stabil untuk masa depan. Jika hanya menabung, maka nilai uang akan semakin turun setiap tahunnya.
Aku juga berinvestasi di emas pegadaian. Nggak banyak, tapi aku selalu sisihkan uang jajan untuk membeli emas, minimal perbulan membeli satu gram. Ya, seringnya sih nggak bisa karena kebutuhan lain sering menggoda. Hahaha.
Baca Juga: Cara gadai emas di Pegadaian
Btw, jangan bayangkan aku banyak duit ya. Duitku sedikit, cuma aku usahakan untuk menabung siapa tahu bisa berguna natinya untuk aku dan keluargaku kelak.
Dimanakah kita bisa membeli produk reksadana?
1. Bank (cara tradisional)
Aku nggak menyarankan untuk membeli reksadana di bank karena beberapa kendala seperti:
– Ada biaya transaksi sekitar 1-2%
– Repot, nggak bisa online
– CS nggak terbiasa mengurus reksadana
– Produk terbatas karena hanya reksadana milik bank tersebut
2. Beli di manajer investasi secara langsung
Untuk pembelian ke manajer investasi juga cukup repot karena kita harus ke cabangnya jika ingin melakukan transaksi.
Kendala lainnya adalah:
– Repot nggak bisa online
– Produk terbatas
3. Beli online
Kita bisa beli rekasadana secara online melalui ipotfund, bareksa, bibit, tanamduit, moduit, xdana, ajaib dll.
Karena banyak sekali platformnya, lebih baik Bareksa dan Bibit karena sang youtuber pernah menguliknya.
Persamaan dan perbedaan dari Bibit dan Bareksa tidak jauh berbeda, maka kamu tinggal pilih mana yang kamu suka.
Baca Juga: Waktu yang tepat beli reksadana
Agar lebih sedikit detil, berikut akan review persamaa antara bibit dan bareksa terlebih dahulu:
1. Berlisensi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Duit kita akan aman jika ada lisensi dari OJK.
2. Online
Untuk registrasi, buka akun dan transaksi bisa dilakukan secara online.
Bareksa bisa beli di handphone dan desktop, sedangkan Bibit hanya bisa menggunakan handphone.
3. Biaya transaksi
Kedua platform memberikan gratis transaksi. Berbeda dengan di bank yang akan dipungut 1-2%.
4. Minimal pembelian 10 ribu sampai 100 ribu
Bareksa minimal 100 ribu, sedangkan bibit 10 ribu. Tapi masa sih investasi cuma 10 ribu? Nanti nggak bisa kaya kaya dong?
5. Penampilan UI menarik
Penampilan bibit lebih bagus dibandingkn Bareksa. Tapi sekarang Bareksa juga ada perbaikan tampilannya.
Perbedaan Bibit dan Bareksa
1. Bareksa lebih banyak produknya
Jika ingin lebih banyak memilih produk yang tersedia, Bareksa pilihannya. Tapi jika masih bingung mau memilih yang mana, Bibit lebih baik. Di Bibit ada option robo yang akan memberikan rekomendasi untuk investasi reksadanamu.
Meskipun ada rekomendasi dari robo advisor di bibit, kita juga harus belajar sendiri ya ketika berinvestasi.
Baca Juga: Cara mencairkan reksadana di Tokopedia
2. Metode pembayaran
Jika menggunakan Bareksa, cuma ada bank BCA. Bagi yang mempunyai bank lain, maka hal ini akan menambah biaya transfer antar bank. Jika menggunakan Bibit, ada linkAja dan Gopay, jadi lebih beragam.
Semoga infromasi ini bermanfat.