FUJIHARU – I Love My Part Job in Japan, especially working as sushi chef (amateur). Setelah sebelumnya aku merasakan yang namanya down dalam pekerjaan, alhamdulillah sekarang semakin baik kondisi hati dan mood nya. Heheheh kan sebelumnya merasa kecil dalam segala hal, kemampuan, fisik, dll. Akhirnya I have to move on pemirsa. Ya, bukan orang lain yang bisa memacu diri untuk lebih baik, tapi kitalah yang harus berubah, orang lain hanya pemicu.
Aku makin sadar bahwa bahwa mungkin diri ini masih seorang yang slow learner, bukan slow love ya, hihihi lagu banget ya. Tapi kesadaran ini bukan lantas menjadikan alasan kalo aku bisa menjadi seorang yang lamban dalam segala hal. Aku selalu berusaha yang terbaik.
Saat baito di tempat Restoran Sushi, banyak sekali kendala yang dihadapi. Dari mulai Bahasa yang terdengar sengau, kemampuan diri yang kurang, adaptasi dengan orang dari negara asing; bukan hanya orang Jepang, tapi China, Vietnam, Nepal dan lainnya. Yang paling penting adalah ketika belajar nama nama sushi, aku harus menghapal puluhan menu yang notabene belum pernah dimakan dan dirasakan. Bayangkan, aku kudu bikin zukemaguro, maguro, salmon, aburi salmon, etc. Kebayang bingungnya nggak? Nggak? Sassuga…omae tensai da. Hahahaha.
Baca Juga:
Saat stress itu datang, aku dikasih tahu beberapa kali dan tetap lupa, sampai senpai, tencho dan temen juga sinis kali ya liat aku nggak bisa bisa. Tapi, aku nggak mau kalah seperti dulu waktu kerja di perusahaan otomotif di Cikarang. Dulu aku menyerah pada kedaan dan bilang “give up”. No way, there is no way I can say “give up” in sushi resto. I’m gonna do it till they say, “enough! You are fired!”. So, eventhough I mocked by everyone, I don’t care. I wanna do this.
Everyday like a hell. Tencho, senpai and friend so underestimated. I don’t care. Sometimes I wanna say “I quit” just like wwe wrestler. But there is no way I can say that. Bitch should go! Hahahaha.
Finally, im in the place that I can say I love my baito! My part Job! My half life!I always miss sushi resto. Bahkan, aku ampe lebih suka baito daripada belajar di kelas. Nggak tahu kenapa hari senin seolah hari yang menjengkelkan. Bukan karena harus ketemu guru gurunya yang seru dan hebat, tapi rasa bosan menghampiri. Semoga rasa bosan ini juga hilang dan bisa digantikan dengan rasa suka yang luarbiasa. Padahal, belajar dikelas begitu menyenangkan. Ketemu sensei yang lucu, cakep, nyebelin, bosenin, wah sepaket deh. Tapi dasar aku nya aja kali ya yang sedeng. Kikikiki istilah sunda tuh. Dikelas itu tiada hari tanpa yang namanya ngantuk. Tidur berapa lama dan sesering apapun, pasti ngantuk.
Back to my story about my Baito. I love being here. Thanks god. I can be a part of great people. I hope I can earn a lot money and fun thing from this baito.
Love you K.Z.