FUJIHARU – Ini adalah cerita perjalananku dari Jakarta ke Surabaya dengan menggunakan kereta api ekonomi untuk mengikuti tes CPNS. Harga tiket kereta api Jakarta Surabaya yang aku dapatkan sangat murah, kurang dari Rp. 130.000. Jadwal kereta dari Pasar Senen sekitar 08.20 sampai Pasar Turi 19.30. Perjalanan hampir 12 jam di dalam kereta. Mau tahu ceritanya?
Ujian tes CPNS di Graha Unesa Surabaya
Tahun ini aku memutuskan untuk mengikuti tes CPNS. Sebelumnya aku sama sekali nggak tertarik dengan ujian CPNS. Hal ini berawal dari ayah yang mengirimkan whatsapp yang berisi informasi tes CPNS. Tapi karena informasi yang dia berikan kurang lengkap dan posisi yang sesuai dengan background pendidikanku nggak ada, maka aku mencari di internet terkait informasi pendaftaran CPNS.
Baca Juga: Belajar bahasa Jepang bagi (bukan) pemula
Diluar dugaan, ternyata banyak sekali yang tertarik untuk ikutan CPNS. Mungkin PNS masih menjadi salah satu pekerjaan yang diidamkan bagi diri sendiri atau calon mertua kali ya. Hehe. Hal ini terbukti dengan banyaknya informasi yang bertebaran dan juga ketika aku akan tes, banyak sekali pengiring orang yang akan mengikuti tes CPNS di Graha Unesa.
Babak awal pendaftaran CPNS pastinya harus mendaftarkan dirimu terlebih dahulu di website yang telah disediakan oleh pemerintah. Setelahnya kamu akan disibukkan dengan mengumpulkan beberapa data yang mungkin kamu telah lama menyimpannya di tumpukan lemari buku.
Syarat CPNS yang umum adalah ijazah, sertifikat akreditasi universitas, KTP dan foto. Untuk info lebih jelas, silahkan masuk ke https://sscn.bkn.go.id/ agar lebih jelas.
Satu hal yang cukup membuatku patah semangat adalah ketika harus mengumpulkan sertifikasi akreditasi jurusan di universitas karena data aslinya konon terselip entah kemana.
Baca Juga: Hasil nilai SKD CPNS 2020 Jatim
Menunggu pengumuman kelulusan administrasi
Setelah kamu mengisi semua pendaftaran, maka kamu akan menunggu informasi dari tempat yang membuka CPNS (aku memilih Jatim sebagai tempat kerja nanti).
Waktu yang diperlukan untuk mengetahui kelulusan data administrasi cukup lama, sehingga aku pikir mungkin aku nggak lolos. Tapi alhamdulilah, ketika ada pengumuman di twitter ASN Jatim, aku langsung buka dan menemukan namaku dengan tulisan lulus.
Dengan kelulusan administrasi tersebut, cukup membuatku senang dan positif akan diterima. Kenapa begitu? Daripada frustasi dan kecewa? heheh ketika ada kabar bagus ya di syukuri.
Babak selanjutnya adalah menunggu kapan tes akan dilaksanakan.
Tes CPNS Bulan Febriari 2020 do Graha Unesa
Akhirnya kabar yang ditunggu datang juga. Aku menemukan namaku tertera di tanggal 13 Februari 2020 untuk ikut ujian CPNS serentak dengan ACT di Surabaya. Jujur, baru beberapa kali aku menginjakkan kota Surabaya ini. Kalo nggak salah pada saat ziarah walisongo dan study tour dengan murid SMA di Cinere, Depok.
Karena aku nggak punya saudara dan teman yang akan menampung di Surabaya, aku harus secepatnya mempersiapkan akomodasi selama aku di Surabaya: tempat tinggal, kendaraan, makan, dan tetek bengek lainnya.
Kenapa harus dipersiapakan dengan baik? Sebelumnya aku punya pikiran untuk ngemper di mesjid tertentu untuk mengikuti ujian, tapi karena kondisinya nggak seperti jaman dulu, aku memutuskan untuk menetap semalaman di Mystudio Surabaya. Alhamdulillah cukup hemat bayarnya. Kalo nggak salah kurang dari Rp. 90.000. Aku bisa istirahat di hotel kapsul dan mandi dengan tenang dan nyaman. Bonus juga sarapan dengan roti yang nikmat.
Jika mengingat rekor jejaku di kota baru, Surabaya merupakan hal yang cukup eksklusif karena biasanya aku selalu ngemper saat berada di kota baru. Ketika akan kuliah, aku ngemper di mesjid Cipaganti. Ketika akan ke Jakarta, aku menginap di Mesjid daerah Kebon Jeruk yang pas pagi hari (sebelum shubuh) aku diusir oleh seseorang yang ada di dalam mesjid tersebut. Mungkin karena baju aku berbeda dengan lainnya. Saat itu aku menggunakan kaos oblong dan celana jeans, sedangkan orang kebanyakan menggunakan baju koko atau baju ala ala pakistan gitu. Sedih sih kalo mengingat hal itu. Sesama muslim, tapi kok kasar sekali. Padahal aku cuma bermalam. Ingat betul saat itu aku akan interview di Sudirman, Jakarta.
Baca Juga: Suasana tes CPNS Jatim
Jadi, cerita aku menginap di hotel kapsul Surabaya sangat istimewa karena aku bisa istirahat dengan tenang, meskipun ruangannya berupa kapsul.
Untuk teman sebenarnya ada, cuma jaraknya cukup jauh, jadi aku mnegurungkan niat. Lagian takut menggangu dia juga.
Itu adalah cerita tentang aku akan ikutan CPNS. Bagaimana perjalanan dengan menggunakan kereta ekonomi yang nggak begitu cepat menuju Surabaya dan sebaliknya?
Harga tiket Jakarta Surabaya
Karena aku menggunakan kereta ekonomi dari Pasar Senen sampai Pasar Turi, harga yang ditawarkan juga cukup murah Rp.130.000. Harga tersebut sangat murah jika dibandingkan pulang kampung Bekasi Cirebon. Bekasi Cirebon terkadang seharga Rp. 200.000.
Kenapa aku nggak memilih kereta api Jakarta Surabaya Eksklusif? Tentu saja harganya yang mahal. Harga yang ditawarkan Tokopedia diaplikasi adalah sekitar Rp. 650.000 an. Cukup mahal, bukan? Kereta ekonomi lebih murah dan waktu yang ditempuh juga sama.
Lalu yang membedakan antara ekonomi dan eksekutif ada dong?
Kalo aku pikirkan sih, jarak kursi lebih luas, pelayanan lebih bagus dan pastinya ruangan yang lebih bagus.
Kursi ekonomi
Kursi yang aku dapatkan dekat dengan toilet. Mungkin berjarak sekitar 2 meteran. Awalnya aku mendapatkan kursi di tengah kereta, tapi aku memilih ulang di dekat jendela dan mendapatkan kursi dekat toilet. Alhamldulilah toilet bersih, jadi nggak ada bau yang aku rasakan selama perjalanan.
Kursinya cukup bersih, hanya saja lebih sempit untuk kaki aku. Bagi kamu yang tingginya lebih dari 170, mungkin akan kesusahan, apalagi bagi yang berbadan besar. Bagi aku yang mempunyai tinggi 168 an cukup susah, tapi alhamdulilah aku lebih ramping jadi nggak makan tempat. Hehe.
Teman perjalanan juga nggak merepotkan. Mereka tidur terus dan saling pengertian. Kaki kita saling menyilang di bawah, jadi sangat menyenangkan.
Baca Juga: 24 Jam di Surabaya setelah tes CPNS
AC rusak
Dekat tepat duduk aku, AC nya rusak dan bocor, sehingga beberapa kali orang yang ada di bawahnya mengeluh ke petugas. Alhamdulillah petugasnya sigap, jadi bisa mengatasinya dengan baik.
Karena aku duduk dekat pintu toilet dan pintu keluar, maka udara panas terkadang masuk dan teman perjalananku harus berkali kali menutup sendiri agar tetap dingin.
Jendela kereta kotor
Jendelanya kotor |
Entah kereta ini dicuci dari luar atau belum, tapi yang aku rasakan sepertinya belum di cuci. Kenapa aku berpikiran begitu? Soalnya aku membayangkan naik kereta ke Surabaya dengan memandang jalanan dan sawah yang indah, tapi justru tertutup oleh jendela yang kotor. Sayang sekali, aku membayangkan seperti di film film jika naik kereta dan menoleh ke jendela. Ouch.
Toilet kereta ekonomi
Awalnya kereta api ekonomi Jakarta Surabaya sangat bersih karena aku mencobanya sesaat ketika kereta berangkat dari Jakarta. Namun apa daya, semakin dekat ke Surabaya, air yang dekat dengan toilet aku habis. Toilet yang penuh sampah tisu toilet juga bertebaran di lantai dan tempat sampahnya. Mungkin karena sudah penuh dan nggak dibuang oleh petugasnya.
Tapi jangan khawatir, meskipun toilet dekat aku airnya habis, aku bisa menggunakan toilet lain di gerbong yang sama, cuma jaraknya agak jauh. Di tempat ini masih banyak air dan masih bersih.
Lorong Kereta api
Mungkin karena saat itu banyak sekali yang pulang kampung ke Surabaya, maka banyak sekali bawaan yang ada. Bahkan beberapa orang memasukkan barang bawaan di tempat bagasi orang lain. Akibatnya ketika aku mau menaruh barang udah penuh duluan. Entah punya siapa barang tersebut. But its ok, coz my belonging was not big enough.
Seperti biasa, beberapa orang kita masih belum sadar pentingnya kebersihan. mereka dengan seenaknya membuang sampah di bawah kursi. Mungkin dikiranya kereta tersebut punya nenek moyangnya. Atau menganggap ada petugas kebersihan? Please, kita saling bantu denegan menyimpan sampah terlebih dahulu, toh petugasnya juga setiap beberapa jam membawa plastik sampah besar untuk mengumpulkan sampah.
Kurangnya minat menjaga kebersihan ini aku ketahui ketika aku akan menaruh tas di bawah kursi. Nggak sengaja menemukan sampah botol dan plastik snack yang dibuang sembarangan di bawah kursi.
Baca Juga: Pengalaman pesan hotel di agoda menuju Surabaya
Perjalanan 12 jam Jakarta Surabaya
Mungkin sebenarnya sekitar 11 jam an sih antara Jakarta dan Surabaya. Perjalanan panjang 787 km dari Jakarta Surabaya ini aku isi dengan menonton film serial Little Lies season 2 dan juga Aliens in America dan mendengarkan musik pastinya.
Perjalanan panjang seolah nggak terasa selama perjalanan berlangsung. Ingat, siapkan juga makanan selama perjalanan agar semakin menyenangkan. Bagi yang malas membawa makanan, kamu bisa membeli di petugas kereta api yang selalu menawarkan setiap beberapa jam sekali. Ada makanan besar seperti nasi goreng, makanan kecil seperti snack dan juga minuman ringan seperti teh atau cola. Untuk harga, agak mahal dibandingkan harga dipasaran pada umumnya.
Bagi yang suka menonton film dan mendengarkan musik seperti aku, kamu cukup bawa charger untuk handphonemu. Kamu bisa charging handphone sesuka hati karena ada port charger yang ditempel di samping kereta. Untuk berjaga jaga jika teman perjalanan akan banyak sekali yang charging handphone, aku bawa powerbank.
Baca Juga: Gaji interpreter bahasa Jepang sangat besar
Sampai di Pasar Turi Surabaya
Ketika sampai di Pasar Turi, suasana ramai menyambut aku. Stasiun ini begitu rapi dan bersih. Aku suka sekali ketika menginjakkan kaki di Stasiun kebanggaan warga Surabaya.
Karena sudah saatnya sholat, aku langsung menuju musholla terdekat dan langsung menunaikan ibadah. Segar juga ketika selesai wudhu dan sholat. Aku langsung mencari makanan dan minimarket terdekat untuk mengisi internet karena kuota yang aku gunakan menggunakan Telkomsel Karawang yang dibagi bagi kuotanya. Mungkin Surabaya nggak tercover paketku kali ya. Padahal baru aja memperbarui paketnya.
Semoga dengan perjalanan panjang dan melelahkan, hasil tes CPNS aku juga terbayar dengan baik. Semoga lulus. Amin.