FUJIHARU – Minna, udah liat Obon Matsuri secara langsung? Wah….seru dan cukup amazing lho. Meskipun acara ini bisa dikategorikan acara tradisional kecil, soalnya hanya dilaksanakan di kuil terdekat. Ya, kita bisa menyebutnya acara kelurahan atau RT RW gitu. Tapi keseruan dan efek yang ditampilkan nggak kalah ama matsuri yang dilaksanakan di kota besar. Nama festival ini adalah Obon, kayak semacam upacara penyambutan arwah yang datang mengunjungi keluarga. Biasanya ada tarian tarian gitu. Lalu temen baitoku yang seorang Japanese ikutan festival ini. Cakep banget! Acara obon biasanya dilaksanakan pada summer atau musim panas di bulan Juli atau Agustus.
Matsuri yang aku datangi ini namanya Obon Matsuri. Sebenarnya, matsuri ini hampir saja terlewatkan nggak berbekas, maklum aku berada di kota kecil di Maebashi, bukan Tokyo yang gegap gempita. Acara ini alhamdulillah bisa diliat berkat tempat Jepangku. Biasa, si Tomita itu. Dia ngajakin nonton Obon Matsuri di deket rumahnya. Wah…aku dijemput pake mobilnya. Kata dia biar cepat dan lebih nyaman kesananya. Padahal malam itu rencananya cuma pengen males malesan didepan laptop buat nonton film. Yosh,,ikuzo!
Baca Juga:
Ditempat Obon Matsuri, suasana musik yang tercipta dan warna merah bercampur kuning menyebar disekitar kuil. Terasa mistis. Sebenarnya Obon ini apaan sih? Kok terasa mistis ya?
Obon adalah
Katanya, Obon ini adalah momen para leluhur pada pulang kampung atau ke rumah masing masing. Matsuri ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk penyambutannya gitu. Wow…kirain ngadain ini biar leluhur terhibur atau biar nggak kesasar kerumah. Hehehehe Ups….tapi dibalik acara ini mereka hebat ya, masih menghargai leluhur mereka. Penghargaan ini berupa tarian yang mereka lakukan dalam mengelilingi gambar yang ada di atas. Mereka juga terkadang menyanyi. Seru. Aku bahkan mau melakukannya, tapi karena malu, diurungkan niat tersebut. Salah satu yang ikut menari dan menyanyi itu temanku, ini nih orangnya. Namanya kameda. (posisi di tengah)
Pas ke Matsuri tersebut, ada temen baito juga yang ikutan tampil. Wah…Kameda chan. Lucu banget. Dia emang satu dari beberapa temen baito yang lucunya diatas standar. Heheheh Nggak lupa kita juga foto bareng.
Acara ini biasanya dilaksanakan oleh para pemuda pemudi Jepang yang genap berusia 20 tahun. Biasanya mereka dari sekolah yang sama.
Duit yang digunakan adalah uang patungan warga setempat, makanya mereka juga diundang untuk menyaksikan acara ini. Yang mau joget juga boleh. Aku melihat anak anak, remaja, orang dewasa, orang tua dengan riang gembira menari bersama diacara tersebut. Btw, aku memperhatikan lagu dari Obon tersebut dan isinya cukup”dewasa” juga ya. Heheheh Mungkin sekalian acara pencarian jodoh juga kali ya. Tapi kok, pas pulang tetep sendiri. Huks!!!
Belajar bahasa
Belajar bahasa jepang saat di jepang menggunakan buku minna no nihongo yang isinya Minna no nihongo 1 dan Minna no nihongo 2. Berharapnya sih ada yang Minna no nihongo 1 pdf dan Minna no nihongo 2 pdf agar bisa dibawa kemanapun. Paling seneng jika ada minna no nihongo pdf juga kunci jawaban minna no nihongo 1 pdf agar semakin semangat belajarnya.