Its kind of complicated. Ya iyalah…Mengajar di sekolah itu seperti segalanya bagiku. Aku bisa merasakan passionku yang mengalir ketika mengajar; aku juga bekerja untuk mencari uang demi hidup ini; dan hidup dalam mimpi? Pasti. Aku merasakan menjadi guru bukanlah sebuah pekerjaan, tapi sebuah keinginan untuk berbagi yang digaji. Hehehe its so dream…… Cita cita!
Foto saat hari Guru nasional |
Gambar di atas adalah foto ketika hari Guru Nasional 25 Nov 2014.
Tapi terkadang menjadi guru juga menjengkelkan. Gaji tidak besar, sedangkan teman yang bekerja di perusahaan bisa mendapatkan gaji 3 sampai 4 kali lipat dari gajiku yang sekarang. Lalu mereka juga bisa jalan jalan ke luar kota, bahkan ada yang sudah berkali kali ke luar negeri: China, Jepang, Malaysia, Singapura dll. Kapan ya aku bisa jalan jalan seperti mereka? Tapi balik lagi….aku telah merasakan menjadi seorang karyawan perusahaan yang setiap harinya berkutat dengan mesin dan orang yang “itu itu aja”. And I think… that’s….BORING LIFE. Hahahahaha. Jahat? Iya juga sih, abisnya dulu kerja dari pagi buta ampe pulang larut malam. Banyak duit sih yang masuk ke rekening, tapi kalo ga bisa menikmatinya juga ga enak kan? Tapi tidak semua orang merasakan yang aku rasakan. Banyak kok yang sampai sekarang mereka tetap kerja di perusahaan dan tetap bahagia. Tergantung cara pandang kali ya.
Baca Juga:
Semakin Tinggi Sekolahmu, Semakin Cerdas. Masa?
Cara pandang kita menentukan terhadap apa yang kita kerjakan. Menjadi guru bagiku adalah sebuah kesenangan yang tiada tara. Ketika gaji tidak begitu besar, tapi aku diberikan waktu dan kesenangan yang bener bener terekam indah di memori. Memang tidak bisa jalan jalan ke luar negeri, tapi ketika jalan jalan ke Cinere Mall bareng temen atau siswa sudah terasa seru. Karena sama serunya. Heheh ngeles.
Ini nih tim guru SMA Dian Didaktika yang aku banggakan. Dari mereka aku banyak belajar untuk menjadi guru yang baik. Memang setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya, tapi semua itu lumrah. Hari ini ada yang culas, besoknya dia baik bener. Hahaha lagi nggak mood kali ya. Tapi bangga banget punya tim seperti ini. Mereka sungguh bekerja keras untuk mendidik siswanya agar lebih maju. Sungguh guru guru yang profesional. Terkadang kita sebagai gurupun disepelekan oleh mereka, tapi kita harus selalu positif.
Lho kok positif? Iyalah…kalo negative, sama aja dong kita sama siswanya. Kan mereka lagi belajar, dan kita juga belajar, jadi sama sama mengerti, saling tegur ketika salah, dan saling puji ketika mereka melakukan suatu hal yang membanggakan. So sweeeeet.
Aku masih bukan guru yang baik, tapi masih belajar untuk menjadi baik, terkadang nafsu dan amarah meliputi ketika ada anak yang tidak sopan atau “bodoh”. Nah, ketika amarah dan benci memuncak, biasanya aku akan memposisikan sebagai mereka sendiri. Aku berusaha untuk mengerti kenapa mereka sampai segitunya pada guru? Dan biasanya aku menemukan jawaban: pelajaranmu membosankan; kamu nggak konsisten: pilih kasih, dll. Atau…ketika sumpah serapah ingin diucapkan, aku akan ingat kembali. Apakah dulu, guruku juga mengucapkan sumpah serapah dan doa jelek padaku? Tentu saja aku tidak mungkin mendoakan sesuatu yang buruk pada mereka. Mereka ibarat adik, saudara yang memang masih belum bisa, makanya mereka belajar untuk mengerti. Semoga kesabaran ini terus ada. Amin.
Baca Juga:
Liburan Ke Tokyo Jepang Part 1
Liburan Ke Tokyo Jepang Part 2
Tidak lupa akupun bersenang senang bersama mereka. Seperti gambar ini. Kita karaoke ria di Inul Vista. 3 Jam penuh kita bersuka ria, dan pada saat membayar, kita semua melongo. Tagihan yang ada sungguh diluar dugaan: 450 ribu. Harga yang sungguh fantastis. Kita kira mungkin hanya 100 ribu atau 150 rb, tapi ternyata sungguh mahal. Kita kapok? Nggak…kita masih merencanakan lagi untuk karaoke, tapi dengan strategi yang lebih baik. Cari ruangan kecil, bawa temen yang banyak, agar bayarnya bisa patungan. Hahahaha.
Karaokean di Inul VistaKebahagiaan lain seorang guru adalah ketika gathering. Sungguh seru. Segala macam tabiat guru akan terbuka. Ketika di depan layar (kelas), mereka sungguh berwibawa, beda lagi ketika posisinya sebagai teman. Unpredictable! Kita merasa satu banget. I love this family.
|
Cikoredas |
Atau ketika jalan jalan dengan murid? Entah kita dikira baby sitter atau apa, yang pasti seru deh menjadi guru itu. Seperti kata petinggi dari tempatku bekerja. Ikhlaslah dalam bekerja, maka segala hal akan dilancarkan. Amin.
Edisi foto bersama setelah nonton mocking jay dan jalan jalan di Grand Indonesia ini gimana? Tebak, mana yang murid dan gurunya? Hahahaha kelihatan banget ya muka gurunya yang beda zaman. Kikikiki tapi itulah sedikit kebahagiaan menjadi guru.
So, whats the good thing being teacher?A lot!!!!!!!!! You cant count it!