FUJIHARU – Pernah menggunakan Google Maps dan mengikuti semua anjurannya? Atau menggunakan compass penunjuk arah? Bagaimana hasilnya? Apakah sesuai atau tidak sesuai? Aku pernah menggunakan Google Maps di Indonesia dan Jepang. Kadang salah, kadang bener hasil dari ucapannya. Tapi kalo dibilang membantu, sangat membantu jika pergi ke suatu tempat yang kita sama sekali nggak tahu posisinya. Ya kalo orang Jawa bilang sebagai ancang ancang. Lalu, bahasa apakah yang sering kalian gunakan saat melihat atau mendengarkan maps? Bahasa Indonesia? Bahasa Inggris? Bahasa Jepang? Aku lebih sering menggunakan bahasa Jepang saat di Indonesia dan bahasa Inggris saat di Jepang. Lalu, bahasa 8 arah mata angin bahasa Jepangnya apa?
Arah mata angin dalam bahasa Inggris dan Jepang
Bahasa Inggris arah mata angin bisa diartikan direction, dalam bahasa Jepangnya Houkou 方向 ( ほうこう ). Kalian bisa lihat artinya di gambar arah mata angin png/ jpg berikut ini yang terdiri dari 8 petunjuk arah mata angin.
Mengenai arah mata angin, aku selalu menggunakan Google Maps ketika ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Aku pernah menggunakannya saat ke Tangerang dan menggunakan bahasa Jepang untuk penuntunnya (Google voice), ke Akagi Mountain: saat itu aku dihutan dan nggak tahu arah mana yang harus aku ikuti karena aku mengikuti jalur sepeda nggak biasa. Jika jalur biasa sih masih bisa diikuti. Istilahnya, lost in jungle itu real.
Baca Juga: Apakah perbedaan tounan 東南 dan nantou 南東 dalam bahasa Jepang
Disini kamu nggak hanya mendapatkan info arah mata angin dalam bahasa Jepang, tapi juga arah mata angin dalam bahasa Inggris. Sekali lempar, dapat dua burung! Hehehe
Dengan mengetahui arah mata angin atau banyak yang menyebutnya dengan kompas, kamu bisa tahu kemana akan menghadap kiblat saat akan sholat. Untuk di Indonesia sih, arah barat identik dengan arah menuju kiblat ya.
Inilah 8 arah mata angin:
- North Kita Utara
- North east Hokutou Timur laut
- East Higashi Timur
- South east Nantou Tenggara
- South Minami Selatan
- South west Seinan Barat daya
- West Nishi Barat
- North west Seihoku Barat laut
Baca Juga:
Apa yang harus dilakukan saat menemukan barang di Jepang?
Tersesat karena Google Map
Ada beberapa kejadian lucu ketika menggunakan arah mata angin dengan Google Maps ini. Ketika di Jakarta naik motor, aku selalu menggunakan Google Maps karena aku jarang ke Jakarta dan akan lebih cepat jika menggunakan Google Maps. Tapi, karena di Jakarta ini banyak sekali jembatan yang saling tumpang tindih dan melingkar, tetap saja tersesat. hahaha, soalnya nggak fokus antara melihat maps dan melihat jalanan langsung. Ketika dengan saudara menggunakan maps ini sih nggak ada masalah karena aku tinggal mengikuti jalan yang diarahkan saudara dari mapsnya google. Kejadian lucu lainnya adalah aku ke gunung akagi. Disana bisa dibilang tersesat karena aku seolah membuka jalan baru untuk google. Di daerah situ nggak ada tapak jalan yang biasa dilalui, tapi google bilang ini jalannya. Mungkin google salah kali ya, soalnya jalan yang aku lalui adalah aliran sungai dan rerumputan yang tinggi. Untung nggak ketemu binatang buas saat digunung. Apalagi saat itu aku jalan jalan cuma berdua saja.
Baca Juga:
Kanon Sama, Perjalanan Menyeramkan Selama di Jepang
Going to Akagi Mountain by Bicycle
Keuntungan menggunakan google maps adalah kita bisa ke suatu tempat dengan melihat kondisi traffic yang ada. Jika traffic jalan berwarna merah, maka aku akan mencari jalanan yang lain. Bisa mencegah kemacetan.
Tapi, kalo lihat foto foto facebook yang beredar di internet, bikin ngakak. Banyak yang ketipu dan mereka jalan diempang yang jalannya itu seuprit alias sempit.
Bagaimana pengalaman kalian ketika menggunakan google maps ini? Pernah kocak juga? Lalu bahasa apa yang kalian gunakan? Indonesia? Inggris? atau Jepang?