FUJIHARU – Puasa tahun 2019 ini sangat special, soalnya aku bisa melakukan beberapa ibadah sunah yang pada tahun sebelumnya kurang begitu dilaksanakan. Sebenarnya sih mungkin cuma alasan basi, tapi, beneran lho aku hampir nggak melakukan ibadah sunah tahun lalu. Tahun ini aku bersyukur banget karena aku bisa melakukan ibadah ibadah yang seharusnya aku lakukan. Tahun lalu dan juga saat di Jepang miris banget: kerja dan kerja, ibadahnya kurang!
Diskusi siswa asing dengan siswa SMP wilayah Gunma |
Ibadah puasa ini saat yang aku nantikan, karena aku bisa bersama keluarga seharian. Mungkin karena aku juga nggak bekerja, jadi lebih banyak hal yang aku lakukan. Pas di Jepang, aku melakukan beberapa ibadah sunah (pahalanya 2x lipat jika bulan ramadhan), tapi nggak begitu banyak karena sering terhalang oleh baito atau kelelahan parah. Lalu pas bekerja tahun lalu juga seringnya lembur. Karena pulangnya sering malam, kecapean dan akhirnya nggak tarawih dan baca quran. Tapi, itu semua alasan ya. Jangan ditiru.
Baca Juga:
Dibulan suci ramadhan ini, perbanyak kegiatan atau hal baik untuk diri sendiri dan lingkungan. Beberapa buku bacaan yang aku baca, para muslim banyak yang sukses saat di bulan puasa ini. Nah, semoga aja blog aku juga sukses karena bertepatan dengan puasa ini. Amiin.
Langsung aja ya, berikut adalah ibadah sunah yang seharusnya kalian lakukan karena pahalanya jadi berlipat lipat dari bulan biasa. Kata ustadz kampung di mesjid aku, “Bulan puasa adalah bulan pahala diskon. Besar besaran, karena yang biasanya misal dapat 100, dibulan ini bisa berkali lipat” Masa mau disia siakan?
1. Cari Ilmu
Perbanyak ilmu dunia dan akhirat. Selain dapat pahala banyak, kita juga dianjurkan belajar agama dengan lebih tekun. Biar makin sholeh dan sholehah. Biasanya banyak pengajian juga saat ramadhan ini.
Temen sekelas saat menuntut ilmu |
2. Dzikir
Kalo yang satu ini sering aku praktekkan bukan hanya pas puasa atau bulan biasa. Hanya syaratnya kalo aku berdiri atau dikelilingi banyak orang yang nggak dikenal. Nggak tahu kenapa aku merasa harus dzikir ketika aku dikelilingi orang orang banyak yang nggak di kenal. Yang sering aku lakukan biasanya di mall atau ketika merasa sepi di keramaian. Aneh nggak sih? Tapi aku sering melakukannya. Biasanya aku mengucapkan “Astagfirullah” berkali kali. Hati jadi tenang.
3. Berdoa
Biasakan selalu berdoa ya. Minta apapun kepada Allah SWT, pencipta semua hal. Aku jujur terkadang sering lupa berdoa, padahal jika kita minta apapun pada Allah, pasti akan diberikan yang terbaik. Aku biasanya berdoa jika ada maunya. Tapi kata ustadz Yusuf Mansur, “Nggak apa apa, minta aja pada Allah meskipun nggak ikhlas niatnya. Allah maha pemberi.”
Semoga aja sekarang berdoa karena ada mintanya, kedepannya aku bisa lebih ikhlas dalam berdoa, saling mendoakan ya untuk kebaikan kita semua.
4. Kegiatan sosial
Jika kamu ada kegiatan sosial, lakukan aja, misalnya ada bagi bagi sembako gratiskah, pengumpulan baju layak pakai kah, pokoknya hal yang berbau sosial ikuti aja. Banyak manfaat untuk warga sekitar.
5. Sahur
Bukannya sahur mah biasa? Iya biasa, tapi jika kamu mengakhirkan sahur, maka pahala yang kamu dapat akan lebih besar dan peluang kamu akan tertidur kembali jadi lebih kecil.
7. Segera berbuka
Jangan mentang mentang pas mau berbuka puasa kamu sok sok an kuat masih puasa. Ntar haram lho! Buka itu wajib jika sudah waktunya. Kalo buka, harus segera berbuka! Pahalanya luar biasa banyak.
8. Sholat Tarawih
Ini nih ibadah sunah yang setahun lalu dan saat di Jepang hampir aku nggak pernah melakukannya. Padajal kita bisa sholat sendiri jika tarawih. tapi, kadang kalo sendiri nggak terasa sholat tarawihnya ya.
Iseng iseng, coba kamu hitung deh, berapa orang yang bisa bertahan dalam sholat tarawih perharinya? Semakin hari barisan orang yang tarawih semakin maju, alias berkurang. Kalo di mesjid atau musholla kamu bagaimana? Sama nggak?
9. Baca Al Quran
Keluarga terbiasa tadarus setiap kali sholat atau minimal sehari sekali sehabis magrib. Kebanyakan mungkin karena mindset kita yang mengharuskan satu bulan di ramadhan ini harus bisa mengkhatamkan 30 juz. Kadang nggak khatam juga sih kalo aku, tapi setidaknya kita ngaji dan kebiasaan rumah selalu ada suara ngaji pada waktu shubuh, magrib atau ketika akan tidur.
Pixabay |
10. Sedekah
Sudah sedekah? Jika kita rajin bersedekah, maka kita akan dijauhkan dari bala penyakit dan rejeki akan lapang lho. Nggak percaya? Harus percaya dong. Aku aja sering mempraktekkannya. Alhamdulillah selalu terbukti.
11. Memberi makan yang berbuka
Jika kamu memberi makan orang yang berbuka puasa, maka kamu juga akan mendapatkan pahala yang sama dari orang yang memakan pemberian kita. Gimana, asyik banget kan pahalanya semakin banyak?
12. Dakwah
Kalo yang ini agak berat, tapi setidaknya kita selalu memberitahukan mana yang bagus dan jelek. Mengajak yang baik dan menolak yang jelek. Itu juga bagian dari dakwah, bukan?
13. I’tikaf
Bahasa lainnya adalah berdiam diri di mesjid. Kalo sekarang hampir nggak pernah melakukannya, tapi ketika jadi mahasiswa di Bandung dulu, aku sering i’tikaf sembari baca quran atau baca pelajaran di mesjid Daarut tauhid Aa Gym. Biasanya dilakukan sendiri atau bareng teman kostan. Bagi yang sendirian jangan khawatir, disana banyak sekali orang orang yang jadi teman seperjuangan dalam mencari keutamaan ramadhan, meskipun nggak kenal nama.
14. Umrah
Jika ada rejeki, kamu bisa umrah ke tanah suci, mekkah. Amiin. Semakin berlipat aja pahala yang kamu terima.
15. Taubat
Kamu udah taubat belum? Bertaubatlah terhadap dosa dosa yang kamu lakukan. Baik disengaja maupun yang nggak disengaja. Dengan banyaknya kita bertaubat, maka kesempatan kita reset layaknya PC juga lebih besar.
16. Zakat Fitrah
Yang terakhir adalah jangan lupa untuk zakat fitrah. Sebelum Idul Fitri, bayar zakat fitrah seberat kurang lebih 2,5 kg beras ya. Jika diuangkan, kurang lebih sekitar 25.000 rupiah (jika berat 1 kg 10.000 rupiah)
Semoga dengan kita melakukan beberapa ibadah diatas, kita akan menjadi insan yang sholeh dan sholehah. Berproses untuk lebih baik meskipun pelan lebih bagus daripada tidak sama sekali. Yuk, menjadi lebih baik. Amiin.