FUJIHARU – Note: Ini adalah versi negatif dari belajar bahasa asing. Jika kita mencari hal positifnya, maka akan jauh lebih banyak manfaatnya.
Tidak bisa bahasa Jepang? Nggak masalah? Nggak bisa bahasa Ingris bagaimana? Sama, nggak apa apa. Kenapa bisa begitu? Tiap orang punya alasan masing masing kenapa nggak mau belajar bahasa tersebut. Secara pribadi sih tentu saja aku menyarankan kalian semua untuk bisa bahasa asing tersebut, karena pasti akan sangat berguna. Lagian banyak manfaat jika kita bisa bahasa asing. Cuma, terkadang aku berharap nggak mau bisa bahasa Jepang? Kenapa? Check berikut ini ya.
Pexels |
1. Banyak waktu yang tersita
Kalo kita belajar bahasa asing, maka kita harus meluangkan waktu istirahat atau main kita untuk belajar ini. Memang benar jika untuk mendapatkan kesuksesan itu harus dengan usaha keras, cuma bagi kalian yang lebih mementingkan kehidupan sosial (baca:main), akan cukup mengganggu kan?
2. Uang terbuang percuma
Kursus bahasa atau sekolah bahasa itu butuh dana besar lho. Gimana kalo kita tabung? Kan lumayan? Apalagi kalo kita mau beli gadget baru. Pasti menyengkan, bukan?
Baca Juga:
3. Belum tentu dipakai
Belajar capek capek, eh nggak dipake. Kita cukup capek meluangkan waktu dan membuang uang untuk belajar, tapi kesempatan untuk practice masih kurang. Kan terasa sia sia. Lebih baik gunakan untuk yang perlu perlu saja.
4. Ada kamus online
Ngapain capek belajar kalo sudah ada kamus online dan juga google translate. Kita cukup ambil gambar atau ketik kata yang kita mau, langsung keluar deh artinya. Lebih praktis dan gratis!
Baca Juga: Download Minna no Nihongo 2nd edition pdf
5. Mainstream
Jika semua orang bisa bahasa inggris, bukannya itu menjadi hal yang mainstream? Pekerjaan kita belum tentu akan dibayar mahal jika bisa bahasa Jepang ataiu bahasa Inggris. Kan semua orang bisa.
6. Penerjemah
Kalo kaya, ngapain ribet ribet, tinggal mempekerjakan seorang penerjemah nggak perlu repot. Bahkan sekarang ada alat kecil yang bisa langsung mengartikan bahasa asing. Aku pernah melihat seorang Jepang yang menggunakan google translate online. Dia bicara bahasa Jepang langsung ke handphone, lalu isi terjemahan diserahkan ke orang lain. Ya meskipun terkadang artinya kadang bikin kesel.
7. Mengerti apa yang diucapkan
Maksudnya adalah, aku selama ini enjadi seorang interpreter seorang Japanese. Tidak semua yang mereka katakan bagus dan omongannya konstruktif. beberapa dari mereka ngomongnya kasar dan sangat menyebalkan. Ketika mereka marah pada orang indonesia yang kerjanya kurang bagus, mereka akan langsung marah dan mengucapkan kata kata kotor yang sakit banget kalo diterima, meskipun bukan aku yang mereka tujukan. Cuma, berhubung aku adalah pintu pertama mereka yang mengerti bahasa Jepang, sakit, bahkan ikutan kesel. Kok tega teganya mereka ngomong seperti itu. Bahkan, akupun ragu untuk mengucapkan arti dari ucapan mereka. Cara yang sering aku lakukan adalah tentu saja intisari dari obrolan Japanese tersebut akan aku terjemahkan, cuma dengan ucapan datar bukan dengan nada marah juga. Kalo dengan nada marah juga, aku serasa bersalah pada orang Indonesia. Aku ingin lebih menjembatani apa yang penting bagi mereka. Terkadang aku juga dimarahi karena Japanese meminta harusnya aku ikutan marah jika si Japanese marah. Beginilah dilema seorang interpreter.
Masih berani untuk bisa bahasa asing? Yakin mau belajar bahasa Jepang? Berani meluangkan waktu untuk hal yang rugi seperti ini?