Fujiharu.com – Setelah virus korona atau yang kini dikenal Covid19 merajalela, otomatis kegiatan aku berinternet gratis di Telkom Karawang tersendat, makanya lebih banyak mengisolasi sendiri di kostan dengan menonton film. Begitu banyak film yang telah aku tonton secara streaming atau menghabiskan stok film yang telah didownload sebelumnya. Dan, ini adalah review aku tentang film Knives Out yang bukan hanya cast dan review yang yahud, cerita detektifnya keren sekali.
Ketika melihat trailer film Knives out di Youtube, aku kurang tertarik karena beberapa slide yang ditampilkan kurang begitu menarik, meskipun banyak sekali cast atau pemeran list A yang patut diacungin jempol actingnya.
Baca Juga: Review The Invisible Man Plot Twist mendebarkan
Saudara aku bercerita bahwa dia baru saja menonton film Knives out di bioskop dan ceritanya sangat bagus. Denagn adanya informai tersebut, aku mulai tertarik dan menontonnya.
Awalnya sih aku kurang suka karena ada film lain yang sebenarnya worth it untuk ditonton, tapi karena dapat bocoran filmnya keren, aku putuskan untuk menontonnya.
Tempat menontonnya tentu saja di XXI atau CGV yang menjadi langganan menonton bioskop di daerah Bekasi atau Karawang. Bagi yang ingin tiketnya murah dan tanpa perlu antri, bisa menggunakan TIX ID. Semenjak ada aplikasi menonton, aku lebih nyaman tanpa harus mengantri dan memilih tempat duduk.
Knives out Cast
Cast yang ada di film Knives out benaran list A. Ada Jamie Lee Curtis yang terkenal dengan film Halloween, Daniel Craig (James Bond) yang berperan sebagai detektif yang disewa dalam kasus pembunuhan Knives Out, cucu penulis novel yang misterius diperankan oleh si Captain America Chris Evans, dan bintang muda Catherine Langford dalam 13 Reasons Why.
Dengan kumpulan bintang muda yang bersinar dan juga list A senior, dipastikan filmnya sangat bagus. Setahu aku, bintang bintang list A akan lebih pemilih dalam memerankan sebuah film. Jika dia ikut bermain peran, maka memang film tersebut dirasa bagus.
Baca Juga: Review Doctor Sleep 2019 Nggak Menakutkan
Knives out review
Bagi kamu yang suka angka review film, bisa check di IMDB 8/10. Sungguh angka yang baik, bukan? Rotten Tomatoes memberikan 97% untuk film Knives out. Jika melihat angka, sudah pasti bagus, bukan?
Film berbudget USD 40 juta ini menghasilkan nilai yang cukup fantastis dengan membukukan penghasilan USD 310 juta lebih. Filmnya memang nggak mengecewakan.
Baca Juga: Review Sadako 2019 yang biasa
Streaming service
Selama Corona merebak dan isolasi dilakukan diberbagai negara dan daerah, sepertinya streaming service seperti Netflix, Iflix, Hulu, Amazon, dll. kebanjiran untung. Kenapa? Karena orang orang menggunakan waktunya untuk menikmati film di rumah selain bekerja.
Beberapa waktu lalu juga aku menonton Bruce Lee, My Brother di Iflix karena ingin nostalgia dengan film tersebut.
Plot Knives Out
Menonton Knives out mengingatkan aku akan film film detektif klasik masa lalu yang plot twistnya diluar dugaan dan setting pengumpulan suspek yang selalu dikumpulkan satu ruangan.
Martha, seorang caregiver penulis terkenal Harlan Thrombey harus menyembunyikan gerak geriknya agar tidak dituduh sebagai seorang pembunuh novelis terkenal tersebut.
Baca Juga: Review Disney’s Maleficent: Mistress of Evil Merusak cerita masa kecil
Harlan bunuh diri setelah mengetahui bahwa ada seseorang yang akan membunuhnya. Hal ini diketahui ketika Martha tanpa sengaja menyuntikkan Morphin yang seharusnya hanya beberapa miligram, tapi justru salah memberikan obatnya. Ketika akan mencari obat penawarnya, justru tidak ada, padahal selalu ada dalam satu paket di tas.
Pemikiran inilah yang membuat Harlan memutuskan bunuh diri agar Martha terbebas dari semua tuduhan. Tapi, hal itu tidaklah mudah.
Seorang detektif swasta datang karena telah dibayar oleh seseorang dan berusaha untuk memecahkan kasus tersebut. Semua keanehan dan keganjilan mangarah pada Martha karena disamping Martha menutupi kejadian sebenarnya, dia juga tanpa sengaja menjadi pewaris tunggal dari sang novelis.
Keluarga sang novelis tidak terima dengan keputusan pembagian harta warisan. Seharusnya mereka mendapatkan bagiannya, tapi justru Martha, seorang anak imigran gelap yang menerima semua warisan tersebut.
Bagaimanakah usaha keluarga sang novelis dalam mengancam Martha agar mengembalikan harta yang seharusnya mereka terima? Lalu bagaimanakah pembuktian agar orang orang mengetahui bahwa sang novelis bunuh diri, bukan dibunuh? Lalu siapa pelaku yang telah mengganti Morphin sehingga Martha salah memberikan suntikan pada sang Novelis?
Baca Juga: Review Film Wolf Children, Mengharukan
Menonton filmnya Knives out harus dengan serius dan hati hati. Siapkan snack jika di bioskop karena kita diminta untuk ikut berfikir juga. I love detective film.