Mengatur liburan untuk orang Jepang ke Bromo

FUJIHARU – Semenjak menjadi interpreter disalah satu perusahaan Jepang, aku semakin intens berhubungan dengan keperluan orang Jepang. Dari driver, makan, hotel, apartemen dan kebutuhan lainnya. Bahkan urusan bayar galon yang cuma 50 ribuan juga jadi kerjaan. Hahaha. Nah, karena seringnya berhubungan dengan kehidupan mereka, maka disaat tertentupun mereka akan minta ke aku. Salah satu hal yang baru aku lakukan adalah mengatur liburan untuk orang Jepang.

Diakhir bulan maret 2018, ada libur akhir pekan yang panjang. Orang Jepang minta dibuat schedule perjalanan buat dia. Awalnya sih mereka mau jalan jalan sendiri ke Bali, cuma karena tiket pesawat udah penuh semua, mereka meminta aku untuk mengatur perjalanan ke Bromo, Malang. Beruntung karena aku pernah jalan jalan ke Bromo sebelumnya bersama murid aku, jadi aku ada sedikit gambaran jika mereka akan jalan jalan kesana.

Dan, beberapa cara atau poin yang menjadi perhatian bagi aku saat mengatur liburan mereka adalah berikut:

1. Destinasi Wisata

Pastikan destinasi wisata mereka akan kemana. Jika kita sudah tahu tujuannya, maka kita akan lebih mudah dalam mencari info destinasi wisata atau akomodasi lainnya. Kita juga harus menyiapkan segala info yang akan atau bisa mereka temui di tempat tujuan tersebut. Bisa jadi masyarakatnya yang ramah, atau budayanya yang bagus, bahkan orang orang yang nggak benerpun siap siap kita kasih info, soalnya jangan sampai mereka tertipu.

2. Mobil dan Hotel

Ketika akan menuju destinasi tersebut, apakah hotel, driver atau kendaraan perlu disiapkan atau tidak. Bisa jadi jika diluar kota, kita harus pesan secara online terlebih dahulu untuk hotel maupun kendaraanya. Jika mengenai hotel, cek hotel yang bagaimana jenisnya, kalo perlu kita tunjukkan hotelnya seperti apa. Bisa jadi mirip vila atau memang hotel tinggi besar.

3. Duit

Ingatkan ke orang Jepangnya bahwa biasakan membawa uang pas atau uang kecil juga. Jadi kalo duitnya bayar 10 ribu, langsung kasih duit sejumlah segitu. Takutnya dikira orang asing diketok mahal aja. Atau pura pura nggak ada kembaliannya. Lalu, pembayaran juga ada yang melalui cash, ada juga yang minta DP duluan. Jika DP duluan, tanyakan ke orang Jepangnya, bisa ditransfer nggak. Saat itu mereka nggak bisa, jadi pake duit aku duluan.

Me and Salsa

4. Travel Agent

Jika butuh travel agent, cari yang dikira kira berpengalaman dan bagus. Bagi orang Jepang, mahal mungkin nggak masalah kalo liburan, asal masih masuk akal dan sesuai. Nah, kita harus cari cari travel yang sesuai dengan budget dan feeling kita. Soalnya awalnya aku juga takut ketika memilih Travel Cak Ferdi untuk ngurusin travelling orang Jepang ini, tapi lihat web bagus dan pelayanan sebelum keberangkatan sangat bagus, aku makin percaya pada Travel Cak Ferdi ini. Itu feelingnya. Hahah. Terimakasih Cak, atas semua bantuannya.

5. Selalu Komunikasi

Biar orang Jepang juga nggak merasa diawasi oleh kita, kita kudu selalu keep in touch dengan pihak travelnya. Misalnya udah dijemputkah? Posisi mereka dimana dll. Memang seperti baby sitter, tapi itulah salah satu tugas aku untuk memastikan kenyamanan mereka. Meskipun aku berusaha bersembunyi agar nggak diketahui orang Jepang itu, mereka tahu juga kalo aku selalu menghubungi pihak travel terkait kondisi orang Jepang. Aku tahu infonya setelah orang Jepang tanya kalo aku sering nanya nanya ke driver mereka. Hehe. Mereka seneng juga sebenarnya karena merasa diperhatikan kita. Cuma nggak enak ya bagi kita, takutnya dikita stalker.