FUJIHARU – Ada beberapa pengalaman yang sering aku lihat dan juga aku pernah lakukan ketika menemukan barang saat masih di Jepang. Aku pernah menemukan telepon genggam atau hape saat pulang kerja; Aku lupa meninggalkan seluruh tas saat jalan jalan di gunung. Beberapa cerita akan aku ceritakan, semoga hal baiknya bisa kita ambil ya.
Perbedaan ketika menemukan barang
Di Jepang, orangnya cukup beradab. Maksud aku beradab disini adalah mereka tidak mengganggu. Mabuk aja mereka kadang nggak begitu mengganggu (paling nyanyi tengah malam dijalan), nggak kayak di Indonesia; Kesannya merusak, bahkan ada juga tindakan kejahatn. Ngeri. Meskipun aku kurang setuju pada tindakan mabuk ya.Makanya saking nggak mengganggunya, orang Jepang anti sosial. Satu hal yang sering aku lihat adalah ketika menemukan barang di jalan. Maka, tidak ada seorangpun yang mengambil, merubah posisi atau melaporkannya. Cuma, nggak 100% ya.
Cara yang harus dilakukan saat kehilangan barang
Bagi aku yang seorang Indonesia, jika ada barang yang jatuh atau menemukan sesuatu, aku akan mengeceknya dan jika ada alamat yang tertera, aku akan berusaha menelpon atau mengirimkannya. Tapi, kalo di Jepang nggak begitu.
Pernah kejadian, aku pulang dari kerja beserta teman teman lainnya, seorang Filipino: Jen menemukan hape dipinggir jalan. Hape itu bertipe flip, kayak Adele di video klipnya Hello itu. Nah, kita sih ambil barang tersebut. Karena aku sedikit bisa baca kanji, aku berusaha untuk menghubungi no tersebut, ya dengan cara nyari kanji keluarga, ayah, ibu, anak, dll. Pokoknya yang menjurus pada isi nomor telepon tersebut. Alhamdulillah ada dering telepon masuk dan aku jawab. Aku bilang aku menemukan hape ini diperempatan jalan restoran sushi. Kita janjian untuk menyerahkan hape tersebut di koban (polisi setempat) depan stasiun maebashi.
Kronologis Pencurian Tas: Isinya seharga 20 Jutaan
Karena saat itu polisi koban sedang tidak ada, aku langsung memencet tombol panggilan polisi. Mereka bilang agar aku menunggu di koban tersebut dan mereka akan meluncur untuk mengambil hape tersebut. beberapa menit kemudian, dua polisi Jepang datang dan menerima hape tersebut. Nggak banyak hal yang dibutuhkan. Cuma mengembalikan hape tersebut dan menanyakan kita siapa. Sekitar 15 menit seorang Japanese beserta suaminya datang mengambil hape tersebut. Mereka mengucapkan terimakasih banyak karena telah mengembalikan hape tersebut.
Going to Akagi Mountain by Bicycle
Kita semua sangat senang ketika diberi “terimakasih”.
Cuma, kadang gelo nya kita, berharap juga yang lain semoga aja dikasih uang, semoga aja diajak makan. Hahaha Niatmu nak! Buat temanku yang masih di Jepang: Coyri, Andre, dan Jen, sehat selalu ya.
Satu kejadian lain adalah ketika aku tanpa sengaja menggalkan tas yang berisi duit dan juga buku buku lain di sekitar toilet penginapan onsen. Meskipun satu hari berlalu, posisi tas masih sama, nggak berubah sama sekali. Isinya aman. Oh my God! Japan! Kalo di Indonesia udah hilang entah berantah.
Ketika Kehilangan Barang Berharga: Tas dicuri saat sholat!
Contoh lain adalah ketika kita melihat dompet yang ada di parkiran atau lainnya, kebanyakan dari kita mendiamkannya. Bahkan aku pernah beberapa kali melihat dompet tergeletak. Mau lapor ntar dikira pencuri atau duitnya diambil kita. Jadi nggak lapor.
Dari cerita diatas, bagaimana sih baiknya jika menemukan barang?
1. Ambil dan lapor ke koban setempat
2. Cek isinya, siapa tahu ada nomor kontak dan langsung dihubungi
3. Menginfokan ke guru atau orang yang dirasa berwenang.
Cara itu sebenarnya alternatif aja sih. Bagaimana jika di Indonesia? Kalo aku sih mungkin pilih yang nomor dua.