FUJIHARU – Hal unik dan aneh di Jepang akan kamu temukan jika ke negeri matahari tersebut. Ada yang bikin kita ketawa, ada juga yang bikin geleng kepala. Tapi, keanehan dan keunikan tersebut menjadi daya tarik tersendiri dan membuat Jepang menjadi negara yang kuat dari segi ekonomi dan budaya.
Makan di Sukiya |
Keanehan ataupun keunikan yang pernah aku rasakan tentu saja membuatku bingung awalnya, tapi dengan berjalannya waktu, hal itu menjadi terbiasa. Bahkan beberapa hal membuatku termotivasi, tepat waktu misalnya. Di Indonesia terbiasa dengan telat, tapi ketika di Jepang hal itu nggak boleh berlaku lagi. Datang tepat waktu aja malu, harusnya sebelum jam janjian harus sudah ada di tempat janjian.
Berikut adalah beberapa hal aneh dan unik di Jepang bagi aku, seorang asing dari Indonesia.
1. Mabuk sehabis kerja
Sering banget aku menemukan orang orang yang pulang dari Izakaya (bar kecil). Kedai kedai kecil di Jepang tumbuh cukup banyak, tapi jangan bayangkan seperti di film film yang barnya cukup besar. Bar yang aku maksud sangat kecil, biasanya jika penuh mungkin sekitar 10 orang. Bar gede juga ada ya!
Mereka berbaju kantoran hitam hitam dan putih. Biasanya mereka sangat bau alkohol yang sangat khas, tetapi aku cukup suka bau sakenya. Hahaha.
Tapi anehnya, jika mabuk, mereka nggak seperti orang kita yang suka merusak atau melangkahi hak orang lain. Bukan bermaksud membenarkan tindakan mabuk mereka, tapi selama aku disana, belum pernah mendengar ada berita orang mabuk yang menyerang seseorang atau berbuat kekerasan. Jika di Indonesia, pasti ketika ditangkap orangnya mabuk dan berbuat asusila, bertindak anarkis, dll. Duh.
Baca Juga: Shokujikai budaya makan orang Jepang
Jika telah tengah malam, aku mendapat hiburan dari orang mabuk ini. Mereka biasanya naik sepeda sempoyongan atau jalan sambil berteriak keras atau menyanyi. Menggaggu sih, tapi lucu aja. Biasanya aku melihat mereka dari lantai dua apartment sehabis baito malam.
2. Baju seragam
Ketika di Jepang, pekerja kantoran hampir semuanya sama. Menggunakan jas hitam dan kemeja putih. Kesannya monoton. Jika satu dua sih keren, tapi karena hampir semua menggunakannya, serasa sama. Malah aku berpikir bahwa menggunakan jas di Jepang mirip dengan saat aku menggunakan seragam sekolah.
Baca Juga: Cara orang Jepang belajar bahasa Indonesia
3. Bau Sake yes, alkohol lain, no!
Mungkin ini aneh bagi sebagian orang. Meskipun aku nggak minum alkohol atau sake, tapi aku suka bau sake. Baunya manis dan enak aja dihidung. Berbeda dengan bau bir atau minuman alkohol lain.
Jika ada perayaan, biasanya aku mencium bau bir dan sake berbarengan. Kadang ingin mencoba setetes untuk mengetahui rasanya, tapi karena haram, jadi nggak pernah coba.
Baca juga: Hal penting yang harus diperhatikan ketika di Jepang
4. Babi dimana mana
Ketika membeli makanan jadi atau snack, banyak sekali campuran babi yang dicampurkan di makanan tersebut. Kayaknya mereka suka banget dengan babi. Entah karena bagian tertentu babi membuat masakan enak atau apa, tapi hampir semua makanan ada babinya.
Setiap kali aku membeli makanan atau snack, pasti aku akan mengecek komposisinya. Jika ada babi (dalam bahasa Jepang aryinya buta), maka nggak beli. Cuma aku juga harus hati-hati karena penamaan babi nggak selalu buta, bisa juga hamu, dll.
Aku punya pengalaman makan daging babi saat makan di McD stasiun Maebashi. Saat itu aku baru saja pulang dari baito malam. Karena lapar, aku makan di McD stasiun. Katanya ada menu yang terbuat dari daging ayam, tapi ketika aku makan, ternyata tekstur dagingnya beda dan rasanya aneh.
Ketika tanya ke teman, katanya mungkin isi burgernya sudah berganti dengan babi, soalnya burger ayam hanya dijual pada pagi hari, mungkin habis katanya. Aku juga cuma bilang hamburger.
Rasa daging babi sangat lembut dan sedikit kenyal. Cuma karena aku merasa aneh dengan dagingnya, aku serasa mau muntah. Nggak terbiasa karena aku menganggap daging babi juga haram. Saat makan bagaimana? Ya ragu dan akhirnya dibuang.
Baca Juga: Pengalaman sekolah bahasa di Jepang
5. Makan minum sepuasnya
Jika di Indonesia ada restoran yang makan minum sepuasnya sekitar Rp 200.000, di Jepang juga ada, malah ada yang khusus daging sepuasnya.
Jika di Indonesia, aku pernah coba makan di Hanama*a. Saat itu aku makan dengan guru guru SMA Dian Didaktika. Rasanya cukup enak. Makan daging sepuasnya, minum sepuasnya, dll. Pokoknya terserah kita, cuma biasanya dibatasi waktunya. Mungkin sekitar 100 sampai 200 ribu.
Makan sepuasnya di Jepang disebut tabehoudai, kita bayar dengan sekian yen, maka bebas makan dan minum sepuasnya. Aku pernah mencobanya di mall Maebashi bersama teman baito. Rasanya cukup enak, tapi usahakan untuk memakannya di jam biasa, bukan jam sibuk. Selain harga akan bertambah naik, kita juga bisa lebih tenang memakannya.
Jika mau makan sepuasnya dengan menu daging khusus, bisa mencoba Sutamina tar*u. Sebelum aku pulang ke Indonesia, aku pernah makan bersama tim baito kyabetsu. Bayarnya sekitar 2000 yen untuk satu setengah jam.
Daging yang kita makan bebas menunya. Dan biasanya berbentu yakiniku atau barbeque. Kita paling suka makan daging sapi. Jika ingin makan yakiniku, usahakan kamu makannya sedikit aja dirumanya, lalu ketika makan di tabehoudai restoran, kamu mulai makan daging terlebih dahulu.
Tipe lain adalah nomihoudai. Jika kamu punya kupon restoran tertentu dan bayar untuk nomihoudai, kamu bebas meminum minuman apapun yang ada di counter. Ada kopi, teh, minuman coklat hangat atau dingin, ocha, dll.
Untuk tipe nomihoudai, kita sering makan di Joyful sepulang baito karena kita bisa bersenang senang dan kebetulan tempatnya nggak begitu ramai. Kalo nggak salah bayar nomihoudai sekitar 250-350 yen.
Baca Juga: Jenis Part time jobs / Baito di Jepang
6. Booth alat se*x
Iya, kalo kamu datang ke Donkey Hot*i atau toko besar lain, kamu bisa menemukan booth s*x dengan mudah. Biasanya ketika akan masuk booth ini, maka kamu akan melihat ruangan yang agak tertutup dan bisanya bertuliskan 20 tahun keatas. Itu usia dewasa menurut orang Jepang.
Di dalam ruangan tersebuta ada apa? Semua barang yang digunakan untuk bermain s*x ada. Mulai dari dil*o, bentuk imitasi vagi*a, pelumas, dll. Video por*o juga banyak.
Jika masih kurang, ada toko yang khusus menyediakan hal tersebut, namanya kalo nggak salah honya. Arti dalam bahasa Jepangnya sih toko buku, tapi dalamnya bukan buku biasa. Pas aku masuk untuk cari baito, aku kaget karena isinya berbagai video por*o yang berjejer rapi. Bahkan ada juga layar TV sekitar kurang dari 20 inchi yang sedang memutarkannya. Dan itu dinyalakan di berbagai sudut toko.
Baca Juga: Tempat Asyik di Maebashi, Daiso Murah!
7. Pajak
Jika kamu beli makanan, baju atau apapun, pasti akan ada pajaknya. Kadang bikin risih, kenapa nggak sekalian aja ditambahkan dari harga barang? Kalo di Indonesia mungkin ada, tapi udah ditambahkan diharga barang. Jika di Jepang, setiap satu barang terkena pajak 8% an, bahkan aku juga mendengar pajak akan dinaikkan menjadi 10% dari harga barang.
Tapi jika seperti di Jepang, aku sih nggak masalah, toh dana kembali ke masyarakat juga. Nah di Indonesia? Kita bayar aja dengan terpaksa, eh dikorupsi ama oknum pejabat.
8. Setiap musim baju di toko berganti
Karena musim di Jepang ada empat: musim gugur, musim dingin, musim semi, dan musim panas, maka toko juga berganti suasana dan bajunya.
Baju baju tersebut biasanya berganti sesuai mode dan fungsinya. Jika mendekati musim dingin, maka baju baju berjenis tebal akan menghiasi di deretan rak. Yang paling seneng adalah pas mau musim panas dan musim dingin. Baju bajunya menarik perhatian. Jika musim panas maka warna baju bajunya akan berwarna warni dan cerah. Lalu jika musim dingin bentuk jaket atau baju bermacam macam. Namun sayang, harganya cukup mahal.
Tapi ada caranya lho biar dapat lebih murah.
Baca Juga: Hal yang perlu diperhatikan saat di Jepang
9. Belilah baju di penghujung musim
Jika kamu membeli baju dipenghujung musim, maka akan banyak sekali diskon yang diterima. Toko toko berusaha menghabiskan jenis baju di musim tertentu agar musim selanjutnya terpampang jenis baju yang sesuai musim.
Contoh yang aku maksud adalah begini: aku akan membeli baju baju cukup tipis ketika mendekati musim dingin. Soalnya banyak diskon. Sebaliknya, aku membeli baju baju musim dingin ketika akan menghadapi musim semi atau panas. Dijamin harga akan jauh lebih murah.
Satu toko yang sering aku datangi adalah di Uniqlo. Aku beberapa kali beli baju dan jaket untuk keluarga dirumah sast diskon di Uniqlo. Harga baju jaket yng biasa dijual sekitar 2500 yen bisa dijual 500-1000 yen. Atau bisa juga membeli kaos 1000 yen dapat 3 set. Padahal jika beli satu kaos yang sama seharga 500 yen.
Baca Juga: Barang Wajib Saat Musim Dingin
10. Beli baju bekas
Toko baju bekas yang terkenal adalah Second street dan BookOff. Harga bajunya dijamin masuk akal bagi kantongmu yang tipis.
Di dua toko di atas, aku beberapa kali beli baju, kaos, jaket, sepatu dan tas untuk kehidupan sehari hari aku. Untuk kualitas, nggak kalah dari yang baru kok. Misalnya baju yang sama di Uniqlo 2000, di Bookoff bisa 500 yen.
Kan jijik jika bekas orang lain? Awalnya sih iya, cuma setelah dicek, nggak kok. Bersih. Kamu cukup pinter pinter memilihnya aja. Bahkan merk terkenal juga ada lho di Bookooff atau Second street ini. Harganya juga menyesuaikan merk. Hape ada yang second nggak? Ada, kamu mau iphone terbaru yang baru rilis sebulan sebelumnya? Ada. Harga mengikuti ya, biasanya masih mahal. Temen juga beli iphone terbaru di toko bekas ini. Masih bagus kok kualitasnya. Dan asyiknya jika belanja di Jepang, jika ada kerusakan, akan diinfokan dilayar info atau pengumumannya. Di Indonesia, jika ada yang rusak ya ditutupi. Bagaimana? Udah cukup aneh hal hal unik di atas? Nanti masih ada ya artikel hal unik dan aneh lainnya yang perlu kamu baca ya.